Dasar-Dasar Pembuatan Solusi Microsoft Access 2003 Berbasis Runtime

Diposting oleh donDry 31 Agustus 2009 0 komentar

Daftar Isi

Pendahuluan
Menjalankan Aplikasi dengan Runtime vs Full Access 2003
Mengatur Opsi Startup
Penanganan Error pada Kode VBA
Memproteksi Kode Anda dengan File MDE
Memudahkan Proses Distribusi dengan Access 2003 Developer Extensions
Kesimpulan

Pendahuluan

Adalah sebuah dongeng jika para pengembang aplikasi bisnis bekerja dalam lingkungan dimana semua komputer menjalankan versi software yang sama -dan yang terkini. Pada kenyataannya , terutama bagi pengembang aplikasi dengan Microsoft Access, mereka dihadapkan pada keharusan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang akan dijalankan pada komputer yang tidak memiliki Microsoft Access 2003, atau menjalankan Access versi lama. Untuk para pengembang ini, Access 2003 Runtime adalah sebuah kebutuhan.

Lisensi Access 2003 Runtime datang bersama Microsoft Access 2003 Developer Extensions, sebuah komponen dalam Microsoft Visual Studio® Tools for the Microsoft Office System. Pengembang yang memiliki Visual Studio Tools for Office dapat mengemas aplikasinya (file-file MDB serta file-file pendukung lainnya) dengan Access 2003 Runtime dan mendistribusikannya ke banyak pemakai. Secara fisik, file runtime ini telah termasuk dalam Microsoft Office 2003 Professional Edition atau Microsoft Office Access 2003.

Menjalankan Aplikasi dengan Runtime vs Full Access 2003

Access 2003 Runtime pada dasarnya adalah Microsoft Access 2003 itu sendiri, namun beberapa fitur dimatikan. Pemakai yang sudah memiliki Access 2003 Runtime pada komputernya, walaupun tidak memiliki Microsoft Access yang penuh, dapat menjalankan aplikasi Access (sebuah file MDB atau, dengan sedikit langkah tambahan, sebuah database back-end SQL Server) tetapi tidak melihat jendela Database dan tidak bisa pindah ke Design view.

Fitur-fitur berikut ini tidak diikutkan sebagai bagian dari Access 2003 Runtime tanpa kustomisasi tambahan:

  • Jendela Database
  • Teks/ikon pada baris judul (bisa ditentukan dengan MDB ketimbang dengan Access)
  • Beberapa item menu, seperti Open dan Save pada menu File, serta seluruh item pada menu View, Format, dan Tools.
  • Menu shortcut
  • Toolbar built-in
  • Access Help
  • Designer (termasuk Filter by Form)
  • Editor VBA

Gambar 1 memperlihatkan dua instance aplikasi MDB minimal yang sama. Instance yang di sebelah kiri dijalankan dengan Access Runtime sementara instance di sebelah kanan dijalankan dengan Access penuh. Perbedaannya tidak hanya seperti yang terlihat, karena Access Runtime juga tidak menyediakan antarmuka untuk membuka obyek secara langsung sehingga pengembang harus menyediakan antarmuka sendiri untuk melakukannya.

Gambar 1. Sebuah instance Access Runtime yang menjalankan sebuah aplikasi contoh dibandingkan dengan instance Access penuh yang menjalankan aplikasi yang sama

Pengembang aplikasi yang ditujukan untuk dijalankan pada lingkungan Access Runtime harus membuat aplikasi yang tidak akan membuat pemakai bingung karena ketiadaan fitur-fitur yang dimatikan. Tulisan ini akan memfokuskan pada langkah-langkah yang seharusnya diambil oleh pengembang dalam membuat aplikasi Access yang akan berjalan secara efektif pada lingkungan Access 2003 Runtime sebagaimana ia berjalan pada lingkungan Access penuh.

Mensimulasikan Lingkungan Access 2003 Runtime dalam Access 2003 Penuh

Jika anda ingin melihat bagaimana aplikasi anda akan terlihat dan bekerja pada sebuah lingkungan Access Runtime, anda bisa menggunakan switch /runtime pada perintah baris ketika menjalankan program Access. Buatlah sebuah shortcut dengan target seperti berikut ini:

"C:\Program Files\Microsoft Office\OFFICE11\MSACCESS.EXE" /runtime "drive:\path\file_name" 

Catatan Perintah pada baris diatas mungkin terpotong untuk keperluan pencetakan, namun pada perintah yang sebenarnya tidak dipotong.

Ujilah aplikasi anda pada Access Runtime (bisa menggunakan switch pada perintah baris atau dengan menginstal Access Runtime pada sebuah komputer yang sebelumnya belum terinstal Access) sebelum aplikasi tersebut diberikan kepada pemakai lain.

Kode yang digunakan untuk komunikasi klien (Move method) tidaklah sulit berkas Activator type pada .NET Remoting. Activator type memiliki GetObject method yang mengambil masukan berupa URL. Method ini akan mengembalikan nilai referensi proxy yang akan digunakan dalam berkomunikasi dengan AgentHost object. Berikutnya, Agent menggunakan proxy untuk memanggil HostAgent method. Kode berikut menggambarkan class Agent.

Membuat Obyek Antarmuka

Setiap aplikasi Access yang ditujukan untuk pemakaian di lingkungan Access Runtime minimal haruslah menyediakan sebuah antarmuka yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi ke keseluruhan aplikasi. Obyek ini bisa berupa menu utama, tetapi umumnya berupa sebuah pengganti jendela Database -misalnya sebuah form yang memungkinkan pemakai membuka form dan report yang membentuk aplikasi anda. Anda bisa menggunakan Switchboard Manager (menu Tools > Database Utilities > Switchboard Manager) untuk membuat switchboard standar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, atau bisa membuat form sendiri yang akan berlaku sebagai form utama untuk aplikasi anda.

Gambar 2. Access 2003 menyediakan Switchboar Manager untuk membuat form startup untuk aplikasi anda dengan cepat

Menu terbatas yang tersedia pada Access Runtime mungkin cukup untuk aplikasi sederhana, tetapi kebanyakan aplikasi memanfaatkan menu, toolbar, dan menu shortcut yang dibuat sendiri. Untuk membuat menu dan toolbar, gunakan kotak dialog Customize (menu Tools > Customize). Pada halaman Toolbars pilih New. Untuk membuat item menu atau tombol, pilih dan seret item menu Access yang standar ke atas menu atau toolbar anda. Anda juga bisa menambahkan item menu atau tombol yang akan memanggil macro Access yang telah anda buat. Secara default, item-item yang dibuat melalui kotak dialog Customize adalah sebuah toolbar. Anda kemudian bisa mengubahnya menjadi menu atau menu shortcut dengan klik pada tombol Properties di halaman Toolbars (dalam kotak dialog Customize).

Jika anda membuat toolbar, menu, atau menu shortcut yang dikhususkan untuk form tertentu, anda bisa menggunakan properti Menu Bar, Toolbar, dan Shortcut Menu Bar pada Form untuk menentukan item yang akan digunakan. Anda bisa menentukan toolbar, menu, dan menu shortcut default untuk seluruh form dalam aplikasi pada opsi Startup yang akan dibahas pada seksi berikutnya.

Pada Access Runtime, tidak tersedia fasilitas Help standar Access. Seringkali sedikit topik Help yang anda siapkan dapat meminimalkan permintaan bantuan, dan anda bisa menggunakan tool pembuatan Help untuk membuat Help bagi aplikasi anda. Setelah anda membuat file Help, aturlah properti Help File pada setiap form agar menunjuk kepada file yang sesuai. Jika Help anda mengandung topik untuk setiap form, anda juga bisa mengatur properti Help Context ID pada form sehingga file Help tersebut akan terbuka langsung pada halaman yang paling relevan.

Mengatur Opsi Startup

Setelah anda membuat item-item yang membentuk antarmuka aplikasi anda, anda bisa membuatnya dijalankan secara otomatis menggunakan kotak dialog Startup. Gunakan opsi startup ini baik anda menggunakan Access Runtime maupun Access yang penuh.

Bukalah kotak dialog Startup dengan memilih menu Tools > Startup pada Access penuh. Kotak dialog Startup tampak seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Kotak dialog Startup menyediakan cara untuk mengatur keadaan default bagi file MDB anda

Anda bisa menggunakan kotak dialog Startup untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:

  • Judul aplikasi. Judul ini menggantikan nama Microsoft Access sebagai judul jendela aplikasi.
  • Ikon aplikasi. Ikon tampak di sebelah judul jendela dan pada taskbar Windows menggantikan ikon standar Access.
  • Form yang akan dibuka secara otomatis ketika database dibuka.
  • Menu bar, toolbar, dan menu shortcut default untuk aplikasi anda. Anda bisa mengganti pengaturan di sini untuk sebuah form tertentu dengan mengubah properti yang berkaitan pada form tersebut.
  • Apakah akan menampilkan Status Bar atau tidak pada saat startup.

Pengaturan-pengaturan berikut ini akan diabaikan jika aplikasi dijalankan pada Access Runtime dan hanya yang relevan saja yang akan diberlakukan pada Access penuh:

  • Apakah jendela Database akan ditampilkan atau tidak pada saat startup.
  • Apakah menu dan toolbar default dibolehkan atau tidak.
  • Apakah pemakai boleh melakukan perubahan atau tidak.
  • Apakah kunci-kunci khusus diaktifkan atau tidak. Pada Access penuh, kunci-kunci khusus ini menyediakan cara pintas untuk menampilkan jendela-jendela tertentu dan bisa menyebabkan program/kode yang sedang dijalankan berhenti sementara.

Setelah properti Startup diatur, aplikasi akan tampak seperti pada Gambar 4 ketika dijalankan pada Access Runtime.

Gambar 4. Aplikasi sekarang menyediakan antarmuka sendiri ketika dijalankan pada Access Runtime

Penanganan Error pada Kode VBA

Ketika anda menjalankan sebuah prosedur VBA pada Access penuh dan sebuah error muncul, anda akan melihat pesan error seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Access menggunakan sebuah kotak dialog default untuk error VBA yang tidak tertangani

Dari kotak pesan ini anda dapat memilih untuk mendebug kode dalam Microsoft Visual Basic® Editor, atau anda dapat menghentikan jalannya kode dan kembali ke Access yang interaktif.

Pesan error default untuk error yang sama pada Access Runtime seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6 tampak sangat berbeda. Pilihan bagi anda hanya klik OK dan selanjutnya keluar dari aplikasi secara keseluruhan.

Gambar 6. Access Runtime menggunakan sebuah kotak dialog default yang berbeda untuk error yang tidak tertangani

Tentu saja anda tidak ingin mendistribusikan antarmuka seperti ini kepada para pemakai. Penanganan error kode VBA selalu merupakan praktek pemrograman yang baik, namun dalam hal aplikasi dijalankan pada Access Runtime, penanganan error ini menjadi sangat krusial. Setiap prosedur di dalam sebuah aplikasi seharusnya mempunyai paling tidak sebuah label penanganan error On Error GoTo yang biasa.

Makro Access tidak menyediakan struktur penanganan error. Makro sangat berguna untuk menciptakan item menu dan mendefinisikan kunci-kunci pintas, namun karena keterbatasan dalam menangani error, gunakanlah hanya seperlunya dalam aplikasi

Memproteksi Kode Anda dengan File MDE

Sangat penting untuk diingat bahwa walaupun sebuah aplikasi terlihat berbeda pada Access Runtime, file MDB-nya sendiri tetap sama. Dengan tersembunyinya jendela Database dan designer, para pengembang cenderung berpikir bahwa Access Runtime menyediakan keamanan untuk aplikasi. Itu tidak benar. Setiap pemakai yang mempunyai Access penuh dapat membuka database tersebut seperti yang dilakukan oleh pengembangnya dan membuat perubahan disain pada obyek maupun kode. Jika aplikasi anda membutuhkan keamanan tingkat pemakai, anda harus menerapkannya dengan alat-alat keamanan yang disediakan sebagai bagian Access pada menu Tools, dalam kotak dialog Security.

Access menyediakan sebuah format database yang menambahkan alat pengaman terhadap elemen disain aplikasi anda: disan dan kode form dan report, serta kode dalam module VBA. Alat tersebut adalah file MDE.

Anda bisa menciptakan sebuah file MDE dari sebuah file MDB dengan memilih menu Tools > Database Utilities > Make MDE File. Ketika anda membuat file MDE, Access mengkompilasi semua kode dalam database dan membuang versi yang bisa diedit pada file MDE. Proses ini akan mengurangi ukuran database hasil dan menjamin tidak seorang pun bisa mengubah kode aslinya. Ketika anda membuka sebuah file MDE pada Access, designer untuk form dan report dan Visual Basic Editor tidak tersedia lagi. Lebih dari itu, anda juga tidak bisa mentransfer form, report, dan module ke database lain dengan fasilitas ekspor atau impor.

Catatan Untuk menciptakan sebuah file MDE, MDB asli haruslah dalam format file Access 2002-2003. File-file MDE dan ADE tidak mendukung kompatibilitas ke belakang. Oleh karena itu anda hanya bisa membukanya dalam versi Access yang sama dengan yang menciptakannya atau yang lebih baru.

Memudahkan Proses Distribusi dengan Access 2003 Developer Extensions

Sebagai tambahan terhadap lisensi Access 2003 Runtime, Access 2003 Developer Extensions memasukkan dua buah wizard untuk memudahkan proses pengemasan dan pendistribusian aplikasi-aplikasi Access. Wizard tersebut adalah Custom Startup Wizard dan Package Wizard.

Menggunakan Custom Startup Wizard

Kotak dialog Startup Access memungkinkan anda memasang beberapa pembatasan yang berguna terhadap pemakai aplikasi, seperti meniadakan menu standar dan kunci-kunci pintas tertentu. Namun demikian, para pengembang biasanya tidak ingin memasang pembatasan tersebut bagi mereka sendiri. Untuk itu di dalam proses pengembangan aplikasi yang berulang-ulang, anda bisa mengubah-ubah opsi startup tersebut. Anda bekerja dengan aplikasi dengan serangkaian opsi startup, menambahkan lebih banyak pembatasan ketika mempersiapkan aplikasi untuk diuji oleh pemakai atau pendistribusiannya, kemudian menghapus pembatasan tersebut kembali jika diperlukan perubahan pada aplikasi.

Custom Startup Wizard yang baru pada Access 2003 Developer Extensions menyederhanakan proses konversi antara versi pengembangan dan versi pemakai akhir. Wizard akan menanyakan bagaimana versi final seharusnya terlihat dan menggunakan jawaban tersebut untuk membuat pengaturan yang sesuai. Selain itu anda bisa menyimpan seluruh pilihan ke dalam sebuah template. Ketika anda melakukan perubahan terhadap aplikasi aslinya dan ingin membuat sebuah versi yang akan disebarkan, anda bisa membuatnya dengan antarmuka perintah baris dan menentukan templatenya sebagai salah satu argumen perintah.

Di antara perubahan-perubahan yang dapat dibuat wizard adalah:
  • Membuat versi final berupa sebuah MDE.
  • Mencegah kotak dialog Properties muncul pada Form view.
  • Menyalin makro yang terpilih menjadi makro Autokeys, menyediakan kunci-kunci pintas bagi pemakai akhir yang pengembang tidak ingin ada pada versinya.
  • Memasang opsi-opsi startup yang berbeda dari database asli.
  • Mencegah kunci Bypass (SHIFT) sehingga pemakai tidak bisa membatalkan opsi startup dengan menekan tombol SHIFT ketika membuka file database.
  • Menambahkan tanda tangan digital ke database.
  • Memeriksa permasalahan database seperti kode yang tidak kompatibel dengan Access 2002, ekspresi yang diblok pada mode Sandbox dan referensi yang hilang.

Menggunakan Package Wizard

Pada beberapa situasi, pendistribusian aplikasi Access sama mudahnya dengan menyalin file MDB atau MDE ke drive milik pemakai dan memastikan link data mengarah kepada sumber yang tepat. Namun demikian, untuk aplikasi-aplikasi yang mengandung file-file non-Access seperti kontrol Microsoft ActiveX® dan ikon, atau aplikasi yang didistribusikan dengan Access 2003 Runtime, anda menginginkan sebuah rutin yang lebih cepat dan profesional. Package Wizard menyediakan sebuah cara yang mudah untuk menciptakan file setup Microsoft Windows® Installer (.msi) yang akan menuntun pemakai melakukan instalasi langkah-demi-langkah.

Oleh karena hasil Package Wizard didasarkan pada teknologi Windows Installer, solusi yang diciptakan oleh Package Wizard dapat diterima oleh berbagai macam tool pihak ketiga, seperti Installshield Developer dan Wise for Windows Installer. Anda bisa menggunakan Package Wizard untuk menyiapkan porsi Access dari sebuah aplikasi besar dan mengintegrasikan hasilnya ke dalam sebuah paket yang dibuat dengan tool pihak ketiga yang lain.

Package Wizard menyediakan opsi-opsi yang memungkinkan anda untuk:

  • Memasukkan Access 2003 Runtime sebagai bagian dari instalasi.
  • Memasang judul instalasi.
  • Menyiapkan nama folder tujuan.
  • Memilih bahasa untuk instalasi (anda membutuhkan sebuah CD atau folder yang mengandung Access dalam bahasa yang anda ingin gunakan untuk fitur ini).
  • Menentukan file-file pendukung seperti ikon, file Help, file Workgroup, dan End User License Agreement (EULA) dalam Rich Text Format, serta file-file lain yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi anda dengan sempurna.
  • Menambahkan informasi untuk Properties file msi.
  • Menentukan parameter untuk file shortcut yang diciptakan untuk solusi anda.

Seperti halnya pada Custom Startup Wizard, Package Wizard membolehkan anda menyimpan semua pilihan ke dalam template. Package Wizard juga menyediakan sebuah antarmuka perintah baris yang mendukung nama template sebagai salah satu argumen.

Kesimpulan

Jika anda membuat sebuah aplikasi yang akan dijalankan pada lingkungan Access Runtime, anda harus hati-hati mempertimbangkan bagaimana menyediakan sebuah antarmuka untuk pemakai. Anda juga harus mempertimbangkan kenyataan bahwa beberapa pemakai mungkin mempunyai versi Access yang tepat dan menjalankan aplikasi di dalam lingkungan Access penuh. Ujilah aplikasi anda di bawah kedua lingkungan tersebut untuk memastikan keseimbangan antara pemakaiannya di bawah lingkungan Access Runtime dan keamanan kode di bawah lingkungan Access penuh.

Setelah anda membuat dan menguji aplikasi anda, anda bisa menggunakan wizard dalam Access 2003 Developer Extensions untuk menciptakan versi final yang bisa anda sebarkan ke pemakai akhir. Ide yang baik jika anda menyimpan pengaturan dari kedua wizard ke dalam sebuah template. Anda kemudian bisa membuat sebuah file batch yang akan memanggil antarmuka perintah baris dari setiap wizard, dan mengirimkan nama dari file template yang sesuai. Jika anda mengubah aplikasi anda kemudian dan akan membuat sebuah paket kembali, prosesnya hanya menjalankan sebuah file batch saja.

Microsoft Access

Diposting oleh donDry 0 komentar

Pendahuluan

Walaupun bisa menganggap diri pribadi sebagai “programmer”, penulis suka membaca buku-buku pemrograman dari sudut yang berbeda seperti misalnya:

  • Great Software Debates oleh Alan M. Davis
  • Professional Software Development oleh Steve McConnel
  • Agile Software Development oleh Alistair Cockburn
  • dan lain sebagainya.

Buku-buku itu sama sekali tidak membahas tehnik-tehnik pemrograman tetapi membahas topik-topik umum yang penting dalam teknologi informasi.

Profesor Alan M. Davis adalah seorang yang rendah hati yang berani mengakui kegagalannya secara publik dalam bukunya. Dia berargumentasi pentingnya seseorang menguasai hal-hal yang non tehnis dalam pengembangan sebuah aplikasi untuk mengurangi risiko kegagalan.

Kesederhanaan - Program yang Membantu Bos

Sebagai ilustrasi, bayangkan seorang pimpinan perusahaan yang tidak terlalu mengerti tentang teknologi informasi bertanya kepada pegawainya, berapa penjualan barang A. Pegawai itu membuka sebuah aplikasi Microsoft Access, membuka sebuah query lalu memasukkan kriteria dan keluarlah hasilnya. Bos itu tersenyum puas dan kemudian mencoba membuat sebuah form dengan memasukkan objek-objek yang diperlukan untuk melihat perbandingan penjualan antar kategori, dan keluarlah hasilnya seketika dalam bentuk grafik. “A picture worth a thousand words”. Kembali bos itu tersenyum puas karena bisa juga membuat sebuah program yang berguna dengan cepat.

Sekarang coba bayangkan yang digunakan bukan Microsoft Access tetapi Microsoft SQL Server atau bahasa pemograman dalam keluarga NET. Bos itu yang mungkin mempunyai gelar Phd dalam bidang “Public Administration” akan membentak petugas IT nya bila mengatakan sesuatu yang teknikal seperti OOP, OLTP, OLAP. Dan dapat dipastikan bos itu tidak akan pernah mau mempelajari sesuatu yang rumit yang memerlukan waktu panjang untuk mempelajarinya karena tuntutan tugasnya sendiri sebagai pimpinan perusahaan sudah cukup berat.

Penulis bisa membayangkan banyak sekali orang-orang seperti bos di atas yang menggunakan Microsoft Access dalam pekerjaannya. Keamanan adalah hal yang sering digembor-gemborkan akhir-akhir ini. Tetapi tanya kepada bos itu yang hanya menggunakan data dan program untuk internal perusahaan, apakah keamanan demikian penting. Bos itu pasti akan membentak dengan mengatakan, “Kesederhanaan adalah hal yang paling penting”. Tanpa kesederhanaan bos itu pasti tidak akan pernah memulai belajar menggunakan Microsoft Access. Kesederhanaan mendorong semangat belajar.

Konvergensi dan Divergensi

Salah satu buku menarik dari pakar pemasaran Al Ries adalah “The Origins Of Brands”. Mungkin terasa aneh dalam bukunya ia mengulas teori Darwin yang pernah kita kenal dalam pelajaran Biologi sewaktu SMA. Ia membuat hubungan perkembangan produk perusahaan dengan teori Darwin “The Origin of Species” . Dalam bukunya ia juga mengulas tentang konvergensi dan divergensi. Konvergensi yang dibahas dalam buku tersebut adalah tentang bercampurnya beberapa fungsi produk menjadi satu seperti halnya dalam telepon selular dengan adanya fungsi telepon, TV, musik, kamera, PDA. Al Ries berargumentasi bahwa fungsi produk utama seharusnya berdiri sendiri – divergensi. Banyak produk gagal karena mengikuti perkembangan konvergensi dan bila ada yang sukses itupun karena masalah kesederhanaan pemakaiannya.

Apa hubunganya dengan Microsoft Access? Bagi pengembang Microsoft Access yang telah berpengalaman tentu tahu dua peran dari Microsoft Access yaitu sebagai back-end dan front-end. Microsoft Access adalah satu-satunya RDBMS (Relational Database Management System) dari Microsoft yang mempunyai dua sifat, sehingga menurut Al Ries ini mengikuti alur konvergensi. Jadi menurut Al Ries seharusnya ini dipisah karena akan gagal. Tetapi ia juga memberikan alasan bahwa produk yang berhasil menggabungkan dua atau lebih fungsi produk adalah karena kesederhanaannya.

Mungkin ada benarnya, karena kesederhanaan Microsoft Access, mendorong banyak orang tanpa latar belakang IT untuk memanfaatkannya dalam pekerjaannya. Seperti kita ketahui mungkin karena dorongan-dorongan dari penggunanya, Microsoft Access dicoba juga untuk ditambah fungsinya untuk aplikasi internet. Sayangnya fitur yang ditambahkan itu, Data Access Pages, tidak berhasil karena tidak sederhana penggunaannya. Menurut Al Ries, konvergensi akan gagal. Apa yang terjadi dengan Microsoft Access versi 2007? Data Pages dihilangkan sama sekali di versi tersebut. Secara pribadi dan ini mungkin tidak sependapat dengan pengembang Access yang berpengalaman lainnya, penulis setuju dengan langkah yang diambil.

Saya perlu mengutip pendapat dari Dr. West dalam bukunya “Object Thinking” tentang bagaimana seharusnya kita memilih bahasa pemrograman. Dr. West di halaman 34 di bukunya, memberikan tiga alasan yang seharusnya menjadi pegangan dalam pemilihan alat pemrograman yaitu: Pragmatics, Performance and Philosophy.

Penulis ingin menekankan pada hal yang ketiga yaitu Philosophy: Mengapa atau untuk alasan apa suatu bahasa pemrograman dibuat?

Siapa yang tahu mengapa Microsoft Access dibuat? Secara tepat penulis tidak tahu tetapi kita dapat melihat dari namanya saja, Microsoft Access database dan dalam kategori mana Microsoft Access database dimasukkan- Microsoft Office. Jadi kalau anda ingin membuat program “3D Game” atau program yang mengontrol “hardware” maka memilih Microsoft Access adalah pilihan yang salah. Namun jika anda ingin membuat aplikasi database dan ingin memanfaatkan objek-objek Microsoft Office yang kaya maka Microsoft Access adalah pilihan yang tepat.

Sekarang pertanyaannya adalah Microsoft Access yang mana yang akan digunakan untuk aplikasi database, apakah Microsoft Access back-end atau Microsoft Access sebagai Front-end? Jika yang akan dibuat adalah aplikasi database sederhana dengan sedikit pengguna dan jumlah data yang tidak terlalu banyak maka kita dapat menggunakan Microsoft Access sebagai front-end dan back-end sekaligus - sebagai aplikasi file server. Tetapi jika kita ingin membuat aplikasi database dengan banyak pengguna dan jumlah data yang besar, dan database itu akan diletakkan dalam komputer server yang mempunyai konfigurasi mesin yang cepat maka Microsoft Access sebagai front-end dan Microsoft SQL Server dapat digunakan untuk maksud tersebut - sebagai aplikasi client server. Dan yang lebih penting lagi adalah target pengguna aplikasi anda. Bila target pengguna aplikasi adalah perusahaan atau institusi di mana orang-orangnya tidak terlalu menguasai IT maka database Microsoft Access sebagai back-end adalah pilihan yang lebih tepat.

Dengan tidak mempertimbangkan philosophy Microsoft Access dan dua sifat Microsoft Access maka perdebatan atau diskusi tentang Microsoft Access akan mengarah kepada diskusi yang kurang tepat.

Perdebatan tentang Microsoft Access

Setelah ulasan-ulasan singkat pada bagian sebelumnya untuk memberikan sedikit latar belakang teori, maka sudah saatnya kita mengulas pendapat tentang Microsoft Access yang ada dalam banyak forum termasuk di dalam forum atau blog MSDN.

  • Microsoft Access tidak banyak digunakan.
  • Microsoft Access adalah mainan/“toy”.
  • Microsoft Access tidak berkembang.
  • Microsoft Access tidak bisa membuat komponen komponen.
  • Aplikasi Microsoft Access adalah aplikasi yang hanya cocok untuk prototipe.

Sebelum kita masuk pada ulasan-ulasan ini ada baiknya kita harus mengingat dua hal yang penting di atas yaitu: Philosophy dan dua sifat Microsoft Access.

Apakah Benar Microsoft Access Tidak Banyak Digunakan?

Yang mengatakan ini pasti tidak pernah melihat diskusi di situs-situs internet seperti MSDN, Google dan lain sebagainya. Kenyataannya adalah Microsoft Access database adalah RDBMS yang paling populer di muka bumi yang pemakainya berjuta-juta orang. Tepatnya berapa tidak ada yang bisa tahu karena banyak sekali mereka-mereka seperti bos di atas, siswa-siswi, mahasiswa-mahasiswi, profesor di universitas yang hanya menggunakan Microsoft Access untuk kepentingan tugas atau pribadi yang tidak mungkin terdeteksi satu persatu.

Microsoft Access adalah Mainan/“Toy”

Tanya seorang anak kecil, apakah yang paling disukainya. Anak-anak akan mengatakan bahwa mereka suka mainan. Demikian pula orang dewasa suka sekali pada hal yang menyenangkan. Apa salahnya dengan hal-hal yang menyenangkan dalam pekerjaan? Microsoft Access adalah alat yang menyenangkan karena mudahnya pembelajar awal untuk membuat sesuatu yang berguna. Sukses kecil dari awal akan memberikan motivasi yang luar biasa untuk belajar.

Kritik ini dapat dipastikan dari orang-orang yang menyukai hal-hal teoritis dan tidak mengerti alasan dibuatnya Microsoft Access. Orang-orang teoritis ini suka sekali pada hal-hal yang ruwet dan tidak mempertimbangkan kecepatan dalam pengembangan. Kebalikannya, pimpinan perusahaan seperti di atas sangat menghargai kecepatan dan waktu dan tidak peduli bila Microsoft Access “heavily sub classing”- istilah itu adalah untuk menyatakan pembuatan class dari class sampai beberapa kali. Kemungkinan besar bos itu sama sekali tidak mengerti istilah yang dimaksud.

Ada pendapat menarik dari Dan Appleman dalam bukunya “Moving to VB NET” halaman 61 yang yang mengkritik programmer yang terlalu teoritis. Harap diingat yang dimaksud VB dalam komentarnya adalah VB 6 atau sebelumnya.

“Saya pikir pengembang VB merasa terintimidasi oleh pengembang C++, yang mempunyai kecenderungan untuk menaikkan hidungnya dan berkata, VB bukan bahasa berorientasi objek yang benar. Bahasa berorientasi objek mempunyai sifat ‘Inheritance’ – yang mana pengembang dalam bahasa VB dapat menyelesaikan kode yang sama banyak dalam satu jam sedangkan pengembang C++ menyelesaikannya dalam satu minggu. Tetapi itu tidak masalah karena C++ adalah bahasa yang modern, elegan, profesional, OOP dan VB hanya mainan bagi pengembang pemula, yang dirancang bagi mereka yang tidak bisa mengatasi C++”

Penulis setuju dengan kritikan Dan Appleman.

Microsoft Access Tidak Berkembang

Ini keluhan dari pengembang profesional Microsoft Access yang ditemukan di blog MSDN. Namun sayangnya karena tidak memberikan keterangan Microsoft Access yang mana maka keluhan ini bisa mengarah pada hal yang tidak tepat. Bila yang dimaksud adalah Microsoft Access sebagai back-end maka hal ini ada benarnya. Lihat bagian lampiran Database Specifications yang penulis ambil dari dokumentasi Help Microsoft Access 2007 yang memang tidak banyak perubahan. Pertanyaannya adalah untuk apa dan mengapa?

Banyak keluhan bersumber karena lemahnya mereka pada teori desain database sehingga mereka memerlukan banyak sekali tabel untuk aplikasinya yang semestinya bisa berkurang lebih dari 50 persen dari yang seharusnya.

Bila melihat Access sebagai front-end maka keluhan itu bisa jadi salah besar dengan terus ditambahkannya fitur-fitur yang bermanfaat seperti koneksi Microsoft Access Project untuk koneksi ke SQL Server, koneksi ke SharePoint dan tampilan terbarunya dengan UI Ribbon. Secara pribadi penulis sependapat dengan perkembangan yang terjadi dengan Microsoft Access.

Jika karena suatu hal Microsoft Access harus dipisahkan dan menghilangkan salah satu dari dua sifat Microsoft Access (lihat teori divergensi), mana yang anda pilih, menghilangkan Access sebagai back-end atau menghilangkan Access sebagai front-end. Penulis lebih memilih menghilangkan Access back end. Perhatikan perkembangan yang terjadi dengan Microsoft SQL Server Express yang databasenya dapat dianggap sebagai file server. Penulis mengharapkan SQL server Express ini dapat terus dikembangkan dan disederhanakan.

Microsoft Access Tidak Bisa Membuat Komponen-Komponen

Jika yang dimaksud dengan membuat dll (Dynamic Linking Library) maka ada benarnya pendapat tersebut tetapi kita bisa membuat sub sistem-sub sistem dari aplikasi dengan memecahnya menurut fungsi-fungsinya. Dan bila diperlukan untuk membuat dll maka kita bisa membuatnya dengan aplikasi VB6 atau sebelumnya. Ini mungkin akan mengejutkan bila saya katakan bahwa Microsoft Access juga bisa menggunakan dll yang dibuat oleh teknologi NET. Alasan utama mengapa penulis tidak pernah membuat dll dengan teknologi NET adalah karena keharusan mempunyai NET Framework bila pengguna menggunakan aplikasi Microsoft Access yang kami buat. Ini juga mungkin akan mengejutkan anda, bila kami katakan bahwa Microsoft Access juga bisa dikembangkan dengan metodologi OOP dan dirancang dengan teknologi “Three or More tier”.

Aplikasi Microsoft Access adalah Aplikasi yang Hanya Cocok untuk Prototipe

Saya pernah membaca buku yang mengatakan bahwa Microsoft Access hanya cocok untuk membuat prototipe aplikasi. Kalau penulis itu merubah kalimatnya dengan “Microsoft Access cocok untuk membuat prototipe” maka penulis setuju tetapi Microsoft Access tidak hanya cocok untuk membuat prototipe, Microsoft Access adalah alat pengembangan database yang handal yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi database desktop ataupun untuk membuat aplikasi client server dengan Microsoft SQL server sebagai back-end nya. Jadi aplikasi Microsoft Access anda jangan dibuang tetapi perlu terus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan spesialisasi perusahaan di mana anda bekerja.

Kesimpulan

Microsoft Access adalah alat favorit penulis namun bukan alat pengembangan yang ideal. Mengapa demikian? Ada hal yang membuat iri penulis kepada pengembang NET karena tersedianya koleksi “Class” yang luar biasa besar pada teknologi NET. Kami cukup dibuat repot dengan keterbatasan pada Microsoft Access karena terbatasnya “library” yang ada, misalnya saja untuk fungsi clipboard untuk gambar yang mengharuskan kami menggunakan API yang cukup rumit dan kode yang panjang, dibandingkan dengan satu baris kode bila menggunakan satu Class pada NET.

Mengapa tidak menggunakan VB NET? Ada satu alasan yang masuk akal mengapa tidak menggunakan VB NET untuk aplikasi database kami. Microsoft Access adalah keluarga Microsoft Office dan kami ingin menggunakan objek-objek di dalam Microsoft Office dengan mudah dan cepat. Walaupun VB NET dapat melakukan itu tetapi Microsoft Access dapat dipastikan jauh lebih mudah dan cepat. Untuk saat sekarang Microsoft Access adalah alat favorit kami untuk pembuatan aplikasi database di desktop. Dan bila anda ingin tahu, ASP NET dengan bahasa VB NET adalah alat favorit kami untuk membuat aplikasi database di internet atau intranet.

Mudah-mudahan tulisan kecil ini sedikit memberikan sumbangan pikiran dan sedikit pencerahan. Pendapat ini adalah pendapat pribadi yang mungkin saja bisa salah dan tidak sesuai dengan pendapat pembaca.

Lampiran: Database Specifications

GENERAL Maximum
Attribute
Access database (.accdb) file size 2 gigabytes, minus the space needed for system objects
Number of objects in a database 32,768
Number of modules (including forMicrosoft and reports that have the HasModule property set to True) 1,000
Number of characters in an object name 64
Number of characters in a password 20
Number of characters in a user name or group name 20
Number of concurrent users 255
TABLE
Attribute
Number of characters in a table name 64
Number of characters in a field name 64
Number of fields in a table 255
Number of open tables 2048; the actual number might be smaller because of tables opened internally by Access
Table size 2 gigabyte minus the space needed for the system objects
Number of characters in a Text field 255
Number of characters in a Memo field 65,535 when entering data through the user interface;
2 gigabytes of character storage when entering data programmatically
Size of an OLE Object field 1 gigabyte
Number of indexes in a table 32
Number of fields in an index 10
Number of characters in a validation message 255
Number of characters in a validation rule 2,048
Number of characters in a table or field description 255
Number of characters in a record (excluding Memo and OLE Object fields) when the UnicodeCompression property of the fields is set to Yes 4,000
Number of characters in a field property setting 255

Syntax

Diposting oleh donDry 0 komentar

Database relational besar seperti Oracle, SQL Server, Informix, Sybase dan lain-lain biasanya mendukung SQL, dimana SQL merupakan bahasa standar sebagai interface bagi suatu aplikasi untuk berinteraksi dengan database relasional. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan dasardasar syntax SQL.

I. Data Defenition Language ( DDL ) / Pembentukan database

Membuat tabel (Creating tables)

Syntax

CREATE TABLE (
()
[UNIQUE] [NOT NUL] [PRIMARY KEY] [DEFAULT]
[referential_constraint_defenition>] [CHECK],
()
[UNIQUE] [NOT NULL] [PRIMARY KEY] [DEFAULT]
[referential_constraint_defenition>] [CHECK],
. . .
);

keterangan

Unique; Pada kolom tersebut tidak boleh ada data yang sama.
Not Null; tidak boleh data pada kolom tersebut bernilai null,
Unique dan Not Null; kolom tersebut dapat dijadikan primary key.
Default;
nilai default yang secara otomatis akan mengisi kolom dengan data default tersebut setiap operasi insert dilakukan.
Referential_Constraint_Definition; Bila kolom tersebut merupakan foreign key terhadap tabel lain. Dengan syntax FOREIGN KEY REFERENCES

Contoh :

CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8),
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Mata_Pelajaran(
Kode CHAR(4),
Nama CHAR(20),
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Nilai(
No_Induk CHAR(8),
Kode CHAR(4),
Nl_Angka Number
);

Membuat index (Creating indices)

Syntax

. . .
[ () REFERENCES (), . . . ]
CREATE INDEX ON ();

Contoh :

DROP TABLE Pelajar;
CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);
CREATE INDEX nm ON Pelajar(Nama);
DROP TABLE Mata_Pelajaran;
CREATE TABLE Mata_Pelajaran(
Kode CHAR(4) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Nilai(
No_Induk CHAR(8) REFERENCES Pelajar(No_Induk),
Kode CHAR(4) REFERENCES Mata_Pelajaran(Kode),
Nilai Number
);

Mengubah tabel (Altering tables)

Syntax

ALTER TABLE
[ ADD ( (), . . . ); ]
[ MODIFY ((), . . .); ]

Keterangan

Add; Penambahan kolom baru.
Modify; Mengubah kolom yang sudah ada sebelumnya.

Contoh :

ALTER TABLE Pelajar
ADD (Jenis_Kelamin CHAR(10));

Menghapus tabel (Dropping tables)

Syntax

DROP TABLE
DROP INDEX

Contoh :

DROP TABLE Pelajar;
DROP INDEX nm;

II. Data Manipulation Language ( DML ) / Manipulasi Data

Penyisipan data (Inserting)

Syntax

INSERT INTO [(
VALUES
(,, . . . );

Contoh :

DROP TABLE Pelajar CASCADE CONSTRAINTS;
CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);

INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311217’,’Wempi Satria’,’02-JAN-1982’,’1’,’Laki-laki’);
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311211’,’Wempi,’03-MAR -1982’,’1’,’Laki-laki’);
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311210’,’Satria’,’12-DEC -1982’,’1’,’Perempuan’);

Mengubah data (Updating)

Syntax

UPDATE
SET ,
,
. . . ,

[WHERE ];

Contoh :

UPDATE Pelajar
SET No_Induk = ‘00311216’ ,Nama = ‘Wati’
WHERE No_Induk =’00311210’ and Nama = ‘Satria’;

Menghapus data (Deletion)

Syntax

DELETE FROM
WHERE ;

Contoh :

DELETE FROM Pelajar
WHERE No_Induk = ‘00311211’;

Seleksi data (Selection)

Syntax

SELECT [*] [, , . . ., ]
[, , . . . , ]
FROM
WHERE
[AND ]
[AND MONTH_BETWEEN ();

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar;
SELECT a.No_Induk, a.Nama, b.Kode, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar a, Mata_Pelajaran b, Nilai c;
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.Kode=c.kode;

Membuat tabel maya (Creating views)

Syntax

CREATE VIEW
AS SELECT
FROM
WHERE ;

III. Data Control Language ( DCL ) / Kontrol Data

Konfirmasi menyimpan data di memory ke database (Commit)

Syntax

COMMIT [WORK];

Contoh :

INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311210’,’Satria’,’15-DEC -1982’,’1’,’Perempuan’);
COMMIT;

Mengembalikan status transaksi sebelum penyimpanan (Rollback)

Syntax

ROLLBACK [WORK];

Pemberian hak dari satu user ke user lain (Grant)

Syntax

GRANT
ON TO
[WITH GRAN OPTION];

Penghapusan hak yang diberikan (Revoke)

Syntax

REVOKE
FROM ;

Spesifikasi akses

All Privileges; Semua hak diberikan.
Select; Untuk seleksi
Update; Untuk mengubah data
Insert; Untuk menyisipkan data
Delete; Untuk menghapus data

IV. EKSPRESI

FROM

Untuk mendefenisikan tabel yang menjadi sumber data dari suatu perintah seleksi

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar

WHERE

Untuk mendefenisikan kondisi pengambilan data dari suatu perintah seleksi

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar WHERE No_Induk = ‘00311217’;

GROUP BY

Untuk Mengelompokkan data berdasarkan ekspresi group

Syntax :

SELECT
FROM
WHERE
GROUP BY ;

Contoh :

SELECT a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar.a, Nilai b
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.kode=c.kode
GROUP BY a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka;

ORDER BY

Untuk mengurutkan data hasil seleksi

Syntax :

SELECT
FROM
WHERE
ORDER BY [DESC];

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar
ORDER BY No_Induk;

HAVING

Untuk mendefenisikan batasan seleksi berdasarkan GROUP BY

Syntax :

SELECT
FROM
WHERE
GROUP BY
HAVING ;

Contoh :

SELECT a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar.a, Nilai b
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.kode=c.kode
GROUP BY a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
HAVING Nilai>80;

V. PREDIKAT

COMPARISON

Pembanding dua nilai dengan syarat type data yang dibandingkan harus sama

Sama dengan, =
Tidak sama dengan,
Lebih kecil, <
Lebih besar, >
Lebih kecil dan sama dengan, >=
Lebih besar dan sama dengan, <=

BETWEN

Pembanding untuk mengecek apakah suatu nilai berada dalam range tertentu atau tidak

Syntax :

... BETWEEN ... AND ...
... NOT BETWEEN ... AND ...

Contoh :

Menampilkan data nilai pada range 80 dan 100

SELECT * FROM Nilai
WHERE Nl_Angka BETWEEN 80 AND 100;

IN / NOT IN

Untuk melakukan pengecekan apakah suatu nilai terdapat dalam suatu himpunan

Syntax :

IN ( ... )
IN SELECT ...

NOT IN ( ... )
NOT IN SELECT ...

Contoh :

Select * FROM Pelajar a
WHERE a.No_Induk IN (SELECT b.No_Induk FROM Nilai b);

LIKE / NOT LIKE

Untuk membandingkan data dengan pola / struktur tertentu, untuk satu karakter dipakai ( _ ) dan string ( % )

Syntax :

... LIKE
... NOT LIKE

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar
WHERE Nama LIKE ‘We%’;

IS NULL / IS NOT NULL

Untuk membandingkan suatu nilai dengan NULL

Syntax :

... IS NULL
... IS NOT NULL

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar
WHERE Kelas IS NULL

EXIST

Untuk pengecekan apakah suatu query memiliki hasil atau tidak

Syntax :

... WHERE EXIST (SELECT ... )

Contoh :

SELECT * FROM Pelajar a
WHERE EXIST (
SELECT b.No_Induk FROM Nilai b
WHERE a.No_Induk=b.No_Induk);

Catatan

  • Keyword dari program SQL tidak selalu sama sehingga perlu sedikit modifikasi sesuai dengan standar SQL yang digunakan perusahaan pembuatnya
  • Syntax diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan tergantung kreatifitas dalam pemrograman seperti penambahan sekuens looping, function, procedure, trigger dan lain – lain
  • Syntax di atas juga dapat diselipkan pada aplikasi lain seperti web programming, visual programming dan relational programming.
  • Tanda [] merupakan optional

Beberapa Penyedia Blog GRATIS

Diposting oleh donDry 30 Agustus 2009 0 komentar

Hare gene blom punya blog? Apa kata dunia? hehe.. Bagi yang mau punya blog gak usah bingung. Silahkan daftar di beberapa situs yang menyediakan layanan blog gratisan ini.. Silahkan dicoba..

Daftar Layanan Blog Gratis dari Luar Negeri:
http://www.blogger.com/
http://wordpress.com/
http://www.livejournal.com/
http://astalog.com/
http://www.bravenet.com/webtools/journal/
http://www.typepad.com/
http://blog-author.com/
http://www.blogsboom.com/
http://www.onlinepublic.net/
http://www.wordcountjournal.com/
http://blogetery.com/
http://edublogs.org/
http://www.blogr.com/
http://www.netcipia.com/xwiki/bin/view/Main/WebHome
http://www.opendiary.com/
http://www.shoutpost.com/
http://www.soulcast.com/
http://www.weebly.com/
http://www.xanga.com/
http://www.terapad.com/
http://www.squarespace.com/

Daftar Layanan Blog Gratis Lokal asli Indonesia:
http://dagdigdug.com/
http://blogdetik.com/
http://ngeblog.web.id/
http://mediaqu.com/
http://indoblogger.com/

Sebenarnya masih banyak situs2 yang menyediakan layanan blog gratis, cuma saya lupa lupa ingat (kayak lagunya Kuburan) hehe.. Jadi buat yang tau situs2 apa aja yang menyediakan layanan blog gratis, jangan sungkan dan ragu untuk berbagi di sini.

Semoga bermanfaat.

Tips Merubah Warna Tampilan Facebook

Diposting oleh donDry 28 Agustus 2009 0 komentar

Bosan dengan tampilan warna Facebook yang biru tua itu? Apalagi bila anda punya laptop atau komputer pribadi di rumah dan tiap hari selalu mengakses Facebook, tentu pernah suatu saat bosan dengan tampilan Facebook yang standar dari hari ke hari.

Tenang aja, dengan mempergunakan sebuah script, anda bisa mengubah warna tampilan Facebook sesuai dengan keinginan anda? Yups….. apapun warna kesukaan entah itu hijau, pink, purple, merah, kuning, abu-abu atau bahkan orange, bisa anda pakai jadi warna tampilan Facebook anda. Tidak percaya? Silahkan lihat gambar di bawah ini, warna tampilan Facebook sebelum dan sesudah dirubah dengan mempergunakan Facebook Color Changer.

Facebook default sebelum mempergunakan Facebook Color Changer

Facebook default

Facebook setelah mempergunakan Facebook Color Changer

Facebook setelah diedit 1

Facebook setelah diedit 2

Untuk mempergunakan script perubah warna Facebook cukup anda download dan instal Script Facebook Color Changer, namun sebelumnya pastikan dulu Greasemonkey telah terinstal dengan baik di komputer anda, dan anda meng-Enable-kan Greasemonkey ini. Keterangan tentang Greasemonkey bisa anda lihat di Greasemonkey berikut ini.

Setelah Script Facebook Color Changer terinstal di komputer anda, sekarang waktunya anda untuk mengakses Facebook. Setelah itu lihat Ikon Greasemonkey di pojok kanan browser anda, klik kanan dan kemudian pilih Userscript Commands dan klik Costumise Facebook Colours. Akan muncul Windows untuk menentukan warna pilihan untuk Facebook anda. Pilihlah warna sesuai dengan kesukaan anda.

Greasemongkey costumise

Kini, anda pun akan lebih bersemangat dalam mengakses Facebook dan tidak merasa bosan atau jemu dengan warna tampilan standar Facebook yang selalu itu-itu saja dari hari ke hari, karena kini anda bisa merubah warna tampilan Facebook sesuai dengan keinginan dan mood anda!

Selamat mencoba

Trick Sederhana Menebak Password, Friendster, Email, Facebook, Windows XP dll

Diposting oleh donDry 0 komentar

Sebagai seorang manusia, sifat lupa sudah merupakan hal alamiah yang kerap kali kita alami. Suatu ketika dengan maksud agar orang lain tidak bisa Login pada Friendster kita, kemudian kita mempergunakan password yang sangat kompleks, namun “senjata makan tuan” justru kita sendiri yang pada akhirnya mengalami kesulitan, karena lupa terhadap password yang kompleks tersebut, hingga akhirnya kita tidak bisa Login.

Nah bila anda termasuk orang yang sering lupa akan password anda, atau malah anda sekarang sedang mengalami masalah dimana anda tidak ingat lagi sama password email, friendster facebook, atau password untuk login ke windows XP, langkah berikut mungkin bisa membantu anda untuk mengingat dan menebak password anda.

> Mencoba password alternatif

Kebanyakan orang mempergunakan satu, dua buah password untuk account-account yang berbeda. Password yang satu, biasanya untuk hal-hal sangat serius, misal untuk Login ke alamat email utama dan password kedua (dan ini adalah password alternatif) untuk Login ke “tempat-tempat umum”, misal website yang memerlukan password untuk login. Nah, kalau anda lupa password “utama” anda, ada baiknya anda coba dulu password alternatif yang biasa anda pakai.

> Nama Anda

Cobalah berbagai alternatif password dengan mempergunakan kombinasi nama anda. Menggunakan password dengan kombinasi nama sendiri memang bukanlah sebuah langkah yang bijak dan kurang aman, namun hal seperti ini justru masih sering dipergunakan oleh kebanyakan orang, dan mungkin termasuk anda sendiri.

Sebagai contoh bila nama anda adalah Cepi Nugraha Pratama, maka kombinasi umum yang akan sering terjadi adalah :

  • Cepi123
  • CepiNP
  • Ipec
  • PratamaCN
  • CNpratama

> Nama Teman, kekasih atau Keluarga

Kebanyakan orang sering mempergunakan nama orang-orang terdekatnya sebagai password, nah bila anda punya seseorang yang special dalam hidup anda, dan orang tersebut begitu berarti, ada baiknya anda mencoba menggunakan kombinasi nama orang tersebut sebagai password.

> Ulang Tahun

Tanggal ulang tahun masih sering dipergunakan sebagai password, dan ini biasanya kadang dikombinasikan dengan menggunakan nama anda. Misal bila nama anda Cepi Nugraha Pramata lahir pada tanggal 1 Juli 1988, maka beberapa kemungkinan password yang tercipta adalah

  • CNP010788
  • 1988CNP
  • Cepijuli
  • CN88
  • 010788cepiNP

Itu hanya beberapa kombinasi yang mungkin tercipta, anda masih bisa mengembangkan beberapa kombinasi yang mungkin bisa dilakukan.

> Informasi Rumah, Kantor atau sekolah

Masih ada kok orang yang mempergunakan informasi rumah, kantor atau malah sekolah/ kampusnya untuk dipergunakan sebagai password. Misal No. telepon, No. Rumah dan terkadang nama jalan dari rumah/kantor/sekolah tersebut. Jadi kenapa tidak anda coba informasi-informasi tersebut untuk menebak password anda.

> Nama Hewan Peliharaan

Anda punya kucing di rumah dan kucing tersebut bernama “meong”, kenapa tidak ada coba nama hewan peliharaan anda sebagai password, soalnya masih sering dan bahkan banyak orang yang mempergunakan nama hewan peliharaan sebagai password.

> Kenangan masa kecil

Saat kecil kita pasti pernah mengidolakan seseorang, atau mengagumi tokoh kartun atau bangga terhadap seorang superhero. Nah, kenapa tidak anda pergunakan informasi kenangan masa kecil ini untuk menebak password anda.

> Nomor Penting

Tak bisa dipungkiri setiap orang punya nomor penting dalam hidupnya. misalnya nomor HP sang kekasih hati, atau malah nomor hp sendiri. Tidak ada salahnya anda mencoba berbagai alternatif dari nomor tersebut untuk menebak password anda. Sebagai catatan : banyak orang mempergunakan 4 dikit terakhir dari nomor hp nya yang dikombinasikan dengan namanya sendiri sebagai password, jadi tidak ada salahnya bila anda mencoba kombinasi seperti ini.

> Password umum

Alternatif lain untuk menebak password, adalah dengan mempergunakan kata-kata umum yang biasa digunakan sebagai password, misalnya :

  • Password
  • 123456
  • Qwerty
  • Abc123
  • Password1

Bila berbagai langkah diatas masih juga tidak berhasil memecahkan masalah anda, dan anda masih tidak bisa menemukan password anda. Alternatif terakhir mungkin mempergunakan program-program khusus yang dirancang untuk membantu menemukan password (Password Recovery). Untuk kombinasi huruf yang sedikit, misal 4 sampai 6 huruf, program tersebut bisa dengan cepat menemukan password anda, tapi bila anda sudah mempergunakan password dengan kombinasi huruf yang banyak, misal lebih dari 20 huruf, program-program tersebut akan memerlukan waktu yang mungkin agak lama.

NOTE : Untuk mendapatkan informasi terbaru dan terupdate atau info tentang password, username friendster ataupun facebook anda sampai kepada info menarik lainnya dari tasikisme.com silakan masukkan email anda di bawah ini. Terima kasih atas partisifasinya.

 
donDry | Original Concept and Design by My Blogger Themes