Rayakan Natal Dengan Benar

Diposting oleh donDry 29 Januari 2009

Rayakan Natal Dengan Benar

Melalui:
1. Sungguh-sungguh menjalani masa persiapan rohani (dalam waktu 4 minggu Adven)
2. Sungguh-sungguh merayakan Natal hanya 12 (duabelas) hari
3. Sungguh-sungguh merayakan penampakan Tuhan Yesus (epifania) sejak tanggal 6 Januari s/d Minggu Septuagesima

BUKAN PERAYAAN ULANG TAHUN:

Pengertian banyak orang selama ini adalah, bahwa Natal hanyalah perayaan tanggal lahir Tuhan Yesus (sebagaimana kita merayakan ulang tahun kita). yaitu tanggal 25 dan 26 Desember saja. Lalu “karena satu dan lain hal” maka perayaan “ulangtahun” itu dimajukan jauh hingga awal Desember. Pusat perhatian adalah Lukas 2: 1-14 dan Lagu Malam Kudus. Tanpa kedua hal tersebut rasanya tidak ada Natal. Acara lainnya disusun menurut selera setiap kelompok yang merayakannya. Dengan demikian Natal marak di mana-mana dengan berbagai cara dan nama, dan tanggal 24 Desember semuanya istirahat, dan ke gereja dan menyebutnya sebagai “Natal Umum”.
Pada hal yang dirayakan dalam Natal bukan tanggal lahir Yesus, tetapi merayakan keselamatan manusia melalui kelahiran Yesus. Itulah sebabnya tanggal perayaan Natal setiap tahun tidak tepat pada waktu tanggal lahir Yesus.

BUKAN PADA TANGGAL LAHIR YESUS:
Tanggal lahir Yesus tidak diketahui. Lukas 2 aya 1-14 menunjukkan bahwa itu terjadi pada suatu musim panas; buktinya, para gembala tinggal bermalam di tempat terbuka di Efrata. Tanggal 25 Desember adalah musim dingin, jadi tidak mungkin itu tanggal lahir Yesus. Gereja memilih tanggal itu berkaitan dengan perayaan Terang Dunia. Penentuannya pun berlangsung sangat panjang, tidak ditentukan satu orang saja. Tentang itu ada latarbelakangnya, yang tidak akan dituliskan di sini.

RANGKAIAN PERAYAAN KEBAKTIAN:
Umat Kristen bukan bermaksud merayakan tanggal lahir, tetapi sekali lagi, adalah untuk merayakan keselamatan melalui kelahiran Yesus. Oleh karena itu perayaan keselamatan mempunyai bentuk yang khusus, tidak seperti pesta ulang tahun. Bentuknya adalah “rangkaian perayaan” kebaktian (perayaan liturgis). Kebaktian itu tidak hanya dijalankan di gedung gereja, tetapi terutama di rumah melalui doa-doa dan perenungan serta pembacaan Alkitab. “Rangkaian perayaan” itu dijalani dalam tiga tahap:
Masa Advent (Empat Minggu sebelum tanggal 25 Desember)
Masa Raya Natal (12 hari, dimulai tanggal 25)
Masa Epiphanias (Mulai 6 Januari sampai 2-4 Minggu sesudahnya).
Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Advent: Persiapan Rohani sebelum Natal
Karena Natal itu adalah perayaan keselamatan, maka ada persiapan rohani. Persiapan itu berlangsung setiap hari (di rumah, di tempat kerja, di mana saja kita hidup), mulai hari Minggu, yang dihitung 4 hari Minggu sebelum tanggal 25. Untuk tahun 2003, jatuh pada tanggal 30 November. Persiapan itu dibagi dalam 4 thema perenungan, dan setiap thema itu direnungkan mulai hari Minggu sampai hari Sabtu. Thema yang direnungkan , didoakan dan dibaca dari Alkitab adalah sebagai berikut:
Advent I: Tuhan yang akan datang pada akhir zaman
Advent II: Pertobatan untuk menyongsong Tuhan
Advent III: Kedatangan Tuhan di dunia ini sebagai Penyelamat
Advent IV: Sukacita menyongsong Tuhan (Pujian Maria)
Bacaan ayat Alkitab melalui Almanak menolong kita untuk mempersiapkan diri. Bila Sektor kita, atau Sekolah, Kantor, dan kelompok marga ingin berpesta pada saat itu, mereka dapat merayakan tetapi bukan Natal, melainkan perayaan menyongsong Natal. Orang Kristen tidak mau langsung merayakan Natal tanpa benar-benar mempersiapkan diri. Kebiasaan merayakan Natal sebelum tiba waktunya masih baru terjadi, kira-kira 50 tahun belakangan ini. Kalau pun itu sudah terjadi, kita tidak perlu melanjutkannya.
Pada waktu Advent, kita belum menyanyikan Malam Kudus, belum membaca Lukas 2, tetapi Gereja kita sudah mempersiapkan Nyanyian-nyanyian indah untuk Advent. Isinya sangat bagus, karena di dalamnya terlihat bagian mana yang harus kita renungkan dalam mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Yesus. Itu ditemukan dalam Buku Ende no. 38-45, atau dalam Kidung Jemaat no. 76-91, juga terdapat di dalam Buku Doding Haleluya.
Bila tahun depan Saudara/i terpilih menjadi Panitia Natal, ingatlah, berikan nama perayaan itu :Perayaan Menyongsong Natal”. Themanya sesuaikan dengan tangalnya. Bila Kantor/Sekolah menentukan tanggal 12 Desember misalnya, lihatlah jatuhnya pada Minggu ke berapa dalam Advent, maka themanya pun disesuaikan. Bila Saudara/I mengalami kesulitan menyusun Acaranya, hubungi Majelis Jemaat setempat atau LPW-STT-HKBP Pematangsiantar.
Dengan singkat, jangan lagi Saudara/i mengikuti orang-orang yang melecehkan Natal dan memperkecilnya menjadi perayaan sesuka-hatinya.
Kita harus mempersiapkan hati kita dengan sungguh-sungguh. Bukan “Malam Kudus” dan Lukas 2 yang penting, tetapi keselamatan kita yang kita rayakan, dan perayaan seperti itu membutuhkan persiapan.
Masa Raya Natal (12 hari)
Masa Raya Natal itu sendiri pun beralngsung 12 hari. Penekanannya pun beraneka ragam, karena perayaan itu adalah untuk merayakan keselamatan kita, jadi themanya bukan hanya Lukas 2 saja, tetapi sangat luas, satu thema setiap hari.
Perayaan Natal itu dibuka pada Kebaktian Malam (Parpunguan Bodari) tanggal 24 Desember. Di sanalah Malam Kudus dinyanyikan, dan Lukas 2 dibacakan. Jadi tanggal 24 Desember bukan pentup Natal-natal liar yang sudah dilangsungkan sebelumnya. Dalam Almanak kita, juga dalam Agenda, Natal Pertama adalah tanggal 25 Desember, disusul Natal hari Kedua tanggal 26 Desember. Sebelumnya tidak ada Natal, tetapi yang ada ialah persiapan!.
Gereja-gereja Protestant yang tua mendaftarkan thema-thema itu sebagai berikut:
Hari Pertama:25 Desember: Kelahiran Yesus.
Hari Kedua: 26 Desember Kematian Stefanus (martir pertama).
Hari Ketiga: 27 Desember Yohannes (murid yang dikasihi).
Hari Keempat: 28 Desember Kematian anak-anak yang tidak bersalah di Betlehem
Hari Kelima: 29 Desember Simeon
Hari Keenam: 30 Desember Hanna
Hari Ketujuh: 31 Desember Firman menjadi daging
Hari Kedelapan: 1 Januari Nama Yesus (Yesus di Bait Suci)
Hari Kesembilan: 2 Januari Yohannes 3: 1-8
Hari Kesepuluh: 3 Januari Yoh. 3:9-15
Hari Kesebelas: 4 Januari Yoh. 3:16-21
Hari Keduabelas: 5 Januari Yoh. 3:22-36
Minggu-minggu Epifania:
Memang 1 Januari adalah Tahun Baru, tetapi itu adalah perayaan tahun baru umum, sementara Tahun Baru Gerejawi adalah Advent Pertama. Tahun Baru kita bisa juga rayakan, tetapi jangan lupa, itu dirayakan masih dalam masa raya Natal. Kalau, Kantor/ Sekolah/ atau instansi lain tidak sempat bernatal pada awal Desember, masih ada waktu pada bulan Januari hingga tanggal 5.
Perayaan Penampakan (Epiphania) adalah perayaan penampakan Yesus di dunia ini. Perayaan ini dimulai tanggal 6 Januari. Hari itu, entah dia jatuh hari Minggu atau tidak, maka thema perayaan adalah penampakan Yesus, yang dilihat oleh orang-orang Majus.
Pada hari Minggu sesudah tanggal 6 Januari kita memasuki Minggu I sesudah Epiphania. Pada hari itu kita merayakan Baptisan Yesus. Perayaan itu dilanjutkan melalu renungan dan doa, serta bacaan Alkitab pad hari Seninnya sampai Sabtu.
Kemudian menyusul Minggu II sesudah Epiphania . Di sini thema Perayaan adalah Perjamuan Kana, yaitu di mana Yesus secara nyata mengadakan tanda ajaib yang pertama dalam sebuah pesta perkawinan di Kana. Perayaan dilanjutkan lagi hingga hari Sabtu. Minggu Epiphania akan berakhir, bila Minggu Septuagesima muncul. Itu dihitung 9 Minggu sebelum Paskah. Terkadang Minggu Epiphania bisa juga sampai Minggu ke III dan IV (tergantung mulainya minggu Septuagesima).
Selesai Minggu Epiphania, selesailah kita merayakan Natal, yang hari-harinya begitu panjang, yang didahului oleh persiapannya (Advent), dilanjutkan perayaan Masa Raya Natal itu, dan kemudian penampakan Yesus. Demikianlah bentuk perayaan Natal. Jadi sangat berbeda dengan merayakan ulang tahun. Tidak bisa sesuka-suka hati kita merubahnya, kapan kita ingin rayakan. Langkah-langkahnya sudah tertentu.
Jangan lagi turut ambil bagian dalam merayakan Natal sebelum waktunya!
Pdt Bonar H Lumbantobing
Catatan: pendeta Bonar H Lumbantobing adalah pendeta HKBP, dosen di STT HKBP Pematang Siantar. Tulisan ini baru sampai pagi ini dan langsung saya posting.
This entry was posted on Friday, October 24th, 2008 at 7:46 am and is filed under NATAL - TANYA-JAWAB, REFORMASI HKBP. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Posting Komentar

MAu Kritik......

KE SINI AJA TULIS

 
donDry | Original Concept and Design by My Blogger Themes